Banyak trader pemula yang belum tahu bagaimana cara bermain forex yang baik dan benar. Yang perlu dipahami, ada banyak sekali istilah-istilah dalam forex yang perlu dipelajari satu per satu. Dan memang itu tidak mudah. Tapi, dengan seringnya latihan, maka semua istilah-istilah dalam forex pasti akan terekam di kepala.
Bicara soal cara bermain forex, pasti tidak jauh dari platform dan analisis teknikal. Ngomong-ngomong soal jenis analisis teknikal, kita akan menemui apa yang disebut dengan trendline. Trendline atau garis tren dalam bahasa Indonesia, menggambarkan tren pergerakan harga. Dalam trading, jika kita mampu menerjemahkan chart/grafik ke dalam trendline dengan tepat, maka perhitungan dengan analisis teknikal tersebut hampir dapat dipastikan akurat.
Untuk dapat menerjemahkan trendline dengan benar, mustahil dilakukan tanpa mengenal jenis-jenis tren. Secara umum, ada tiga jenis tren, yaitu:
Tren naik/uptrend merupakan keadaan di mana harga sedang bergerak naik. Untuk menentukan apakah harga sedang bergerak naik dapat kita perhatikan pada chart/grafik harga. Perhatikan gambar di bawah ini
Pada gambar tersebut, terdapat puncak dan lembah. Pergerakan harga kita sebut uptrend jika terdapat 2 puncak dan 2 lembah yang bergerak semakin tinggi. Artinya puncak kedua harus lebih tinggi dari puncak pertama.
Tren turun merupakan kebalikan dari tren naik. Tren turun berarti harga sedang bergerak turun. Lihat gambar di bawah
Sama halnya dengan tren naik, tren turun juga terdiri dari sederetan puncak dan lembah. Minimal harus ada dua puncak dan dua lembah yang bergerak semakin rendah. Artinya, kita akan melihat bahwa puncak kedua lebih rendah dari puncak pertama.
Ada kalanya grafik tidak naik dan tidak turun, atau kita sebut tren datar (sideways). Meskipun ada, tapi hanya terdapat pada range tertentu, artinya tidak terus-terusan datar saja.
Trendline merupakan metode yang sederhana dan secara luas digunakan dalam pendekatan analisis teknikal, untuk menentukan kapan waktu masuk dan keluar dalam forex trading. Yang perlu diperhatikan adalah, ketika membuat trendline, penting bagi anda untuk memilih grafik berdasarkan periode interval harga yang sejalur dengan strategi trading anda.
Trader jangka pendek cenderung menggunakan grafik berdasarkan periode interval 1 menit (harga ditempatkan pada grafik setiap 1 menit), sementara trader jangka panjang menggunakan grafik harga berdasarkan periode interval per jam, harian, mingguan, dan bulanan.
Trendlines digunakan dalam banyak hal oleh para trader. Jika harga bergerak di antara trendline support dan resistance, maka strategi yang umumnya dipakai para trader adalah, membeli (buy) ketika harga berada di area support, dan menjual (sell) ketika harga berada di area resistance. Logika dibalik ini adalah, ketika harga kembali menunjukkan trendline yang terus naik dari tren yang ada, bisa jadi itu adalah kesempatan untuk membuka posisi, dengan kepercayaan bahwa trendline tersebut akan terus bertahan naik.
Langkah kedua adalah, ketika harga berbalik arah dari trendline yang ada, maka bisa jadi itu adalah pertanda bahwa tren tersebut akan gagal, dan sebagai trader, anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk ikut berbalik arah, atau menutup posisi anda di arah tren tersebut.
Trendlines hanyalah satu dari banyak cara dalam bermain forex, karenanya jangan terlalu terpaku pada trendlines. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan trading forex anda. Jadi, pastikan untuk selalu memperbarui informasi dan pengetahuan anda tentang cara bermain forex ya.
Sumber: belajarforex.guru dan wikipedia