Sebelumnya, ayoforex telah memaparkan bagaimana menentukan stop loss dengan menggunakan teknik percentage stop. Kali ini, mari kita pelajari teknik kedua dalam menentukan stop loss, yakni teknik support dan resistance yang dapat kita peroleh dari chart.
Dari kemarin kita telah mempelajari bagaimana lemahnya teknik percentage stop dalam hal penentuan titik stop loss, yakni hanya melalui rasio persentase kerugian yang sekiranya mampu ditanggung oleh trader bila terjadi loss.
Padahal, trading forex adalah trading pada pasar forex (market), sehingga sebaiknya trader menitikberatkan analisis dalam menentukan titik stop loss, dengan menggunakan tanda-tanda apapun yang ditunjukkan oleh pasar forex, dalam hal ini chart pada platform.
Satu hal yang dapat kita amati dari pergerakan harga pada chart adalah: bahwa ada waktu-waktu ketika harga sepertinya tidak terdorong hingga ke bawah level tertentu. Sering kali, ketika area support dan resistance ini diuji ulang, keduanya bisa berpotensi untuk menahan market dari adanya dorongan yang kuat.
Teknik support dan resistance agak susah-susah gampang. Mengatur titik stop di bawah titik-titik support dan resistance memang masuk akal, karena jika market benar-benar ditradingkan di bawah area ini, maka cukup beralasan jika berpikir bahwa adanya break dari area itu akan membuat semakin banyak trader bermain dengan teknik ‘break’ dan selanjutnya mendorong posisi yang telah anda buat untuk bergerak melawan anda.
Jika level-level ini benar-benar mengalami ‘break’, maka kemungkinan akan ada kekuatan yang tidak anda sadari, yang tiba-tiba mendorong market bergerak ke arah lainnya.
Mari kita lihat gambar di bawah ini untuk mengatur titik stop anda berdasarkan support dan resistance level:
Pada chart di atas, dapat kita lihat bahwa pasangan mata uang yang ada sekarang trade di atas trend line yang sedang jatuh.
Kemudian, anda memutuskan bahwa ini adalah breakout yang sempurna dan anda memutuskan untuk melakukan buy. Sebelum anda melakukan hal tersebut, tanyakan beberapa pertanyaan berikut pada diri anda sendiri:
Kondisi seperti apa yang dapat anda jadikan pegangan ketika ide trade anda tidak valid?
Dalam kasus ini, masuk akal bila anda menempatkan titik stop di bawah trendline dan area support.
Jika market bergerak ke area-area ini, artinya bahwa trendlines tidak membentuk area support dari buyers dan sekarang sellers sedang memegang kendali.
Ide trading anda menjadi tidak valid dan saatnya anda keluar dari trade dan menerima kekalahan. Jika menggunakan teknik support dan resistance dibutuhkan ekstra ‘effort’ daripada teknik percentage stop, tapi hasilnya tak mengecewakan.