Polemik Regulasi Internasional Forex

Regulasi internasional forex telah lama menjadi bahan perbincangan di kalangan pegiat trading di dunia. Ini karena hingga saat ini memang belum ada regulasi internasional untuk forex.

Forex trading dikenal memiliki pasar yang sangat besar dan sangat likuid. Pasar forex adalah pasar raksasa dimana transaksi bernilai trilyunan berjalan setiap harinya. Volatilitas yang tinggi inilah yang menyebabkan pasar forex menjadi sangat likuid.

Baca artikel lain: Perbedaan Forex Trading dan Binary Options

Forex Trading: Tidak ada Regulasi internasional Forex

Dengan keadaan pasar yang sedemikian besarnya, pasar forex dinilai masih tidak teregulasi dengan baik. Ya, meskipun pasar forex memiliki lingkup yang lebih global dari pasar apapun di dunia ini, tetapi belum ada regulasi global yang mampu mengaturnya.

Tidak adanya regulasi internasional forex tentu akan menjadi masalah juga di kemudian hari. Bagaimana seorang trader akan terjamin bisa terlindungi jika ia memakai broker yang berasal dari negara lain?

Regulasi tingkat wilayah: lokal

Selama ini, pasar forex memiliki regulasi di tingkat wilayah, misalnya di tingkat negara, seperti BAPPEBTI di Indonesia, FSA (Financial Service Authority) yang berkedudukan di United Kingdom, CFTC (Commodity Futures Trading Commission) yang berkedudukan di US, FCA (Financial Conduct Authority) di UK, ASIC (Australian Securities and Investments Commission), dan masih banyak lagi regulasi lainnya.

Memang membingungkan mengapa Pasar forex yang berlangsung selama 24 jam seminggu nonstop ini tidak ada regulasi internasional yang menaunginya. Padahal, pengawasan jelas diperlukan untuk menjaga integritas pasar dan melindungi investor tentunya, baik investor ritel maupun institusional.

Kejahatan dan Penipuan dalam Forex Trading

Kenyataan yang ada, pasar forex yang sangat likuid tersebut masih saja menjadi biang terhadap berbagai kerugian dan kejahatan yang muncul. Dan regulator di seluruh dunia baru bertindak sebatas meneliti tanpa adanya tindakan untuk menanggulangi.

Untuk forex trader ritel, tentunya risiko terbesar dari tidak adanya regulasi broker adalah aktivitas trading ilegal yang dapat berujung pada penipuan secara langsung. Mengingat betapa pentingnya pasar forex ini, dimana pergerakan mata uang dapat mempengaruhi keberuntungan sebuah negara hingga pemain individu, maka sudah seharusnya pasar forex tidak menjadi bisnis tanpa ada regulasi internasional.

Baca juga: Pro Kontra Broker Luar Negeri vs Dalam Negeri

Sementara itu, volume trading yang terus meningkat, ada kecenderungan disetir oleh transaksi spekulatif yang imbasnya tidak begitu baik, terutama mereka yang trading dengan frekuensi tinggi dicurigai menggunakan algoritma dan teknik trading berdasar peraturan tertentu, yang turut meningkatkan volatilitas dan meningkatkan risiko kekalahan besar pada trader kecil.

Perlu adanya Regulasi internasional Forex

Hingga kini, belum juga ada ketentuan mengenai bentuk regulasi yang lebih baik untuk pasar forex dan apakah akan dapat diterapkan secara efektif pada skala global. Regulasi di pasar forex ritel, yang hanya mewakili kurang dari 5% dari rata-rata omset harian mata uang global, hanyalah ibarat puncak gunung es di lautan, dimana bagian puncak yang terlihat hanyalah bagian kecil dari sebagian besar yang berada di dasar lautan. Di sini, diperlukan adanya kolaborasi dari berbagai macam regulator di seluruh dunia untuk menciptakan suatu regulasi internasional khusus untuk pasar forex ini.

Dengan kondisi di atas, forex trader harus lebih berhati-hati lagi dalam memilih forex broker. Kriteria dalam memilih broker haruslah diperhatikan. Jika pun tidak memilih broker lokal Indonesia, setidaknya pilihlah broker yang regulasinya telah terpercaya oleh khalayak luas.