Sebelumnya, Anda telah paham bukan mengenai definisi Japanese Candlestick, nah kali ini ayoforex.com akan mengulas mengenai pola-pola dasar Japanese Candlestick. Yuk, langsung kita lihat satu per satu:
Japanese Candlestick dengan long upper shadow, long lower shadow dan tubuh kecil disebut dengan spinning tops. Warna dari tubuh (real body) tidak begitu penting.
Pola spinning tops mengindikasikan adanya keraguan antara pembeli dan penjual.
Tubuh (real body) yang kecil (baik itu kosong atau berisi) menunjukkan pergerakan kecil dari open ke close, dan shadow mengindikasikan bahwa baik pembeli dan penjual juga bertarung, tapi tak seorang pun di antara mereka yang bisa meraih posisi dominan.
Walaupun sesi dibuka dan ditutup dengan perubahan kecil saja, tetapi harga bergerak lebih tinggi dan lebih rendah secara signifikan. Tak seorang pun di antara pembeli dan penjual bisa meraih posisi dominan sehingga hasilnya buntu.
Jika spinning top terbentuk sebelum uptrend, ini biasanya berarti bahwa tidak terdapat banyak pembeli tersisa dan pembalikan arah bisa saja terjadi pada saat ini.
Jika spinning top terbentuk selama downtrend, ini biasanya berarti bahwa tidak ada banyak penjual yang tersisa dan pembalikan arah bisa saja terjadi pada saat ini.
Marubozu berarti bahwa tidak ada shadow di real body. Bergantung dari tubuh candlestick apakah terisi atau kosong, high dan low nya sama ketika saat open dan close. Perhatikan 2 tipe marubozu di bawah ini.
Marubozu berwarna putih, dengan body yang putih panjang tanpa shadow. Open sama dengan low dan close sama dengan high. Ini merupakan candlestick yang sangat bullish karena menunjukkan bahwa pembeli mengontrol keseluruhan sesi. Biasanya menjadi bagian pertama kelanjutan bullish atau pola pembalikan bullish.
Marubozu berwarna hitam, dengan body yang hitam panjang tanpa shadow. Open sama dengan high dan close sama dengan low. Ini merupakan Japanese candlestick yang sangat bearish karena menunjukkan bahwa penjual mengontrol price action di sesi keseluruhan.
Candlestick doji memiliki harga open dan close yang sama, paling tidak tubuhnya benar-benar sangat pendek. Doji memiliki tubuh yang sangat kecil sehingga wujudnya seperti garis kurus.
Doji candlestick menunjukkan keraguan dan perjuangan keras untuk merebut posisi antara pembeli dan penjual. Harga bergerak di atas dan di bawah harga open selama sesi, tetapi ditutup pada atau sangat dekat dengan open price.
Tak seorang pun di antara pembeli dan penjual yang bisa mengambil kontrol dan hasilnya seri.
Ada 4 tipe doji candlestick. Panjang dari upper dan shadow bisa bervariasi dan sebagai hasilnya Japanese candlestick terlihat seperti salib, salib terbalik atau tanda plus. Huruf ‘doji’ merujuk pada bentuk singular dan plural.
Ketika doji terbentuk pada chart Anda, perhatikan pada candlestick yang mendahuluinya.
Jika doji terbentuk setelah rangkaian candlestick dengan tubuh kosong (marubozu putih), ini berarti doji memberi sinyal bahwa pembeli dalam keadaan kelelahan dan melemah. Agar harga tetap meningkat, dibutuhkan lebih banyak pembeli tapi apa daya, sudah tidak ada lagi. Penjual kemudian mencari celah untuk masuk dan mengarahkan harga kembali turun.
Jika doji terbentuk setelah rangkaian candlestick dengan tubuh panjang terisi (marubozu hitam), ini artinya doji memberi sinyal bahwa penjual kelelahan dan melemah. Agar harga terus turun, maka banyak penjual dibutuhkan tapi apa daya, sudah tidak lagi tersedia! Pembeli kemudian mencari kesempatan masuk untuk mendapatkan harga murah.
Sementara penurunan terus saja terjadi karena kekurangan jumlah penjual baru, maka dibutuhkan pembeli lebih banyak untuk melakukan pembalikan. Lihat candlestick berwarna putih untuk menutup di atas candlestick berwarna hitam terbuka.
Di sesi selanjutnya, ayoforex.com akan membahas lebih spesifik pola Japanese candlestick. Harapannya, Anda akan bisa tahu bagaimana mengenali pola-pola forex candlestick yang berbeda-beda dan membuat keputusan trading berdasarkan itu semua.
sumber: babypips.com