Sebelumnya, ayoforex.com telah membahas mengenai support dan resistance. Selanjutnya, mari kita pelajari bagaimana penerapan support dan resistance tersebut. Secara umum, menggunakan level support dan resistance dibagi ke dalam dua konsep sederhana, yaitu Bounce dan Break.
Para forex trader sering membuat kekeliruan dalam mengatur order mereka karena ketidaktepatan dalam menempatkan level support dan resistance. Setelah menempatkan order, mereka menunggu begitu saja dengan harapan prediksi mereka akan terwujud. Pada waktu-waktu tertentu mungkin bisa terwujud, tapi metode trading jenis ini mengasumsikan bahwa level support dan resistance tersebut akan bertahan bahkan sebelum harga mencapai arah yang diprediksikan.
Mungkin juga Anda akan berpikir,”kenapa saya tidak mengatur entry order tepat pada titik support atau resistance? Dengan begitu saya akan terjamin dengan kemungkinan harga terbaik.”
Tetapi, daripada hanya melakukan jual-beli sebagaimana adanya, cobalah untuk menunggu ketika harga melambung, baru kemudian masuk. Dengan begini, Anda dapat menghindari momen-momen di mana harga bergerak cepat dan menembus level support dan resistance.
Di dunia forex trading yang sempurna, kita bisa saja masuk dan keluar kapanpun harga mencapai level support dan resistance mayor dan menghasilkan banyak uang. Faktanya, level support dan resistance seringnya putus di tengah jalan.
Jadi, tentu tidak akan cukup dengan hanya bermain bounce. Anda juga harus tahu apa yang harus dilakukan manakala level support dan resistance roboh.
Ada dua cara untuk melakukan break di forex trading, yaitu cara agresif dan konservatif.
Cara agresif dilakukan dengan membeli atau menjual ketika harga melewati zona support dan resistance dengan meyakinkan. Kuncinya di sini adalah meyakinkan karena tentunya kita hanya ingin masuk ketika harga melewati level support dan resistance dengan mudahnya.
Contoh dari kasus ini, Anda memutuskan untuk membeli EUR/USD dengan harapan pasangan tersebut akan naik nilainya setelah melambung dari level support. Segera setelahnya, support berakhir dan Anda sekarang berusaha bertahan dari kemungkinan kehilangan posisi, dan saldo akun Anda yang menipis secara perlahan..
Apa yang akan Anda lakukan..?
Jika Anda memilih yang kedua, maka Anda akan dengan mudah memahami metode forex trading ini. Ingat, kapanpun Anda menutup posisi, Anda mengambil sisi yang berlawanan dengan trade. Menutup EUR/USD long trade pada atau di dekat titik impas artinya Anda kehilangan EUR/USD dengan jumlah yang sama.
Sekarang, jika menjual dan melikuidasi posisi terjadi pada level support yang rusak, harga akan berbalik dan mulai jatuh kembali. Fenomena ini adalah alasan utama mengapa level support yang rusak menjadi resistance kapanpun mereka break.
Untuk mengambil keuntungan dari fenomena ini Anda harus bersabar. Daripada masuk tepat pada saat break, tunggulah agar harga berbalik mundur ke arah level support dan resistance dan masuk setelah harga melambung (bounce).
Akan tetapi, dalam forex, hal-hal ini tidak selalu terjadi. ‘retests’ dari level support dan resistance yang rusak tidak terjadi sepanjang waktu. Ada waktu-waktu di mana harga akan bergerak di satu arah dan meninggalkan Anda di belakang. Oleh karenanya, selalu gunakan stop loss order dan jangan pernah bertahan dalam trade dengan hanya bermodalkan harapan.
Nah, tentunya, informasi di atas telah menambah pengetahuan Anda bukan? Kini Anda sudah mulai menemui titik terang mengenai trading, tapi jangan terlalu senang dulu, masih banyak yang harus Anda pelajari untuk bisa menjadi trader profesional.