Support dan resistance adalah salah satu konsep yang secara luas digunakan dalam forex trading. Anehnya, setiap orang sepertinya memiliki cara mereka sendiri dalam mengukur forex support dan resistance.
Seperti yang dapat Anda lihat pada diagram di atas, pola zigzag naik menunjukkan bullish (bull market). Ketika pasar forex bergerak naik dan kemudian kembali turun, poin tertinggi yang dicapai sebelum menurun kembali kita sebut sebagai resistance.
Pasar forex kemudian meningkat kembali, titik terendah yang dicapai sebelum naik kembali kita sebut sebagai support. Dengan demikian, support dan resistance akan terus menerus terbentuk karena pasar forex berosilasi dari waktu ke waktu.
Yang perlu diingat, level support dan resistance tidak bisa diprediksi dengan angka yang tepat.
Anda akan sering menemui bahwa level support dan resistance yang terlihat rusak, tapi segera setelahnya Anda akan mengetahui bahwa pasar hanya mengetesnya. Dengan grafik candlesticks, tes-tes support dan resistance macam ini biasanya digambarkan dengan bayangan candlestick.
Dari gambar di atas, lihatlah bahwa bayangan candlesticks menguji level support 1.4700. Pada saat itu sepertinya pasar mengacaukan level support. Tapi jika kita lihat dibaliknya, bisa kita lihat bahwa pasar hanya mengetes level tersebut.
Tak ada jawaban pasti untuk pertanyaan ini, beberapa beranggapan bahwa level support dan resistance rusak jika pasar sebetulnya bisa mendekati level tersebut. Tapi, kasus yang terjadi tidak selalu demikian.
Dengan contoh yang sama, mari kita lihat bagaimana jadinya jika harga mendekati 1.4700 level support.
Dalam kasus ini, harga telah ditutup di bawah level support 1.4700 tapi berakhir dengan meningkat kembali jauh di atas angka tersebut.
Bayangkan jika Anda berpikiran bahwa support tersebut nyata dan memutuskan menjual pasangan mata uang Anda, tentu Anda akan rugi besar karena setelahnya harga ternyata meningkat naik.
Oleh karenanya, untuk membantu Anda mengenali jalan keluar yang keliru ini, maka Anda sebaiknya melihat support dan resistance sebagai zona, alih-alih melihatnya sebagai angka yang konkrit.
Satu cara untuk menemukan zona ini adalah dengan melihat support dan resistance pada line chart daripada melihatnya di candlestick chart. Alasannya adalah karena line chart hanya menunjukkan closing price sementara candlestick menambahkan high dan low dalam tampilannya.
High dan low ini bisa menyesatkan karena seringkali mereka hanya merupakan reaksi spontan dari pasar. Padahal ketika menempatkan support dan resistance, Anda tidak bisa berpatokan pada reaksi spontan pasar, Anda lebih akan memprediksikan kecenderungan pergerakan.
Line chart di bawah ini akan memberikan contoh untuk menempatkan garis support dan resistance di sekeliling area di mana Anda bisa melihat harga membentuk beberapa puncak dan lembah.
Dengan latihan, Anda akan bisa melihat area forex support maupun resistance yang potensial dengan mudahnya.